Pemerintah Provinsi Riau pada hari Kamis (15/5) melaksanakan pelantikan pejabat eselon III.Pelantikan tersebut untuk mengisi jabatan yang kosong dan juga rotasi jabatan.Namun Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bersatu Riau melihat bahwa dalam pelantikan ini hanya diisi orang orang yang dekat dengan gubernur sedangkan orang orang yang dianggap bagian dari Gubernur malah disingkirkan.
Apa yang terjadi ini memunculkan stigma bahwa Gubernur Riau Abdul Wahid sedang coba mematikan kekuatan yang dimiliki Wagub SF Hariyanto.Tentu hal ini semakin menguatkan adanya perpecahan antara Gubri dan Wagubri.Hal ini juga disampaikan oleh M
arsyad sebagai perwakilan APMBR.
"Hari ini Gubernur Riau Abdul Wahid telah melakukan pelantikan pejabat Eselon III dan IV dilingkungan Pemrov Riau.Hampir 30 orang yang dilantik.Dimana dalam pelantikan ini katanya cuma untuk mengisi kekosongan pejabat Administrator dan rotasi.Bahkan katanya pelantikan ini telah melalui persetujuan dari Badan Kepegawaian Nasional dan Komisi Aparatur Sipil Negara,ujar M.Arsyad.
"Namun ada hal yang cukup ganjil dalam pelantikan hari ini.Dimana ada kesan bahwa orang orang dekat dengan Wagub SF Hariyanto disingkirkan.Diduga hal ini untuk melumpuhkan kekuatan dari SF Hariyanto.Sehingga kedepannya SF tidak akan punya power lagi.
Pada kesempatan tersebut M.Arsyad juga melihat hal ini sebagai sebuah hal yang tak elok.Pasangan ini dinilai terlalu dini memperlihatkan perpacahan.
"Apa yang terjadi adalah sebuah hal yang tak elok.Negeri Melayu adalah negeri yang menjunjung tinggi Marwah dan pertemanan.Negeri yang rela dari dulu sangat teguh dalam menjaga persahabatan dan persatuan."tambahnya.
"Tapi kenapa baru seumur jagung telah terlihat perpecahan.Gubri mempertontonkan ego dan kesewenang-wenangannya.Dirinya tak terkesan tak ingin memberikan sedikit kekuasaan dan juga wewenang bagi Wagub SF Hariyanto.Dia seperti ingin memotong kuku SF Hariyanto.Padahal aturan dan undang undang telah membagi peran masing masing."ungkap M.Arsyad
"Jika pada pasangan bermarwah saja bisa dikhianati apalagi dengan masyarakat.Kami tak yakin Abdul Wahid akan menunaikan semua janji janji kampanye.Apa yang terjadi adalah sebuah pembelajaran bagi kita semua bahwa track record dan juga sepak terjang seseorang harus jadi dasar dalam memilih pemimpin,"pungkasnya
( Tina )
Tidak ada komentar
Posting Komentar