Jurnalis Online Indonesia /Pekanbaru : Universitas Lancang Kuning (Unilak) resmi meluncurkan Program Studi Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Selasa (27/5/2025), ditandai dengan kegiatan seminar dan Focus Group Discussion (FGD) bertema K3 di Gedung Perpustakaan Unilak, Pekanbaru.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau H. Boby Rachmat, S.STP, M.Si, Rektor Unilak Prof. Dr. Junaidi, S.S, M.Hum, Kepala LLDIKTI Wilayah XVII Dr. H. Nopriadi, SKM, M.Kes, Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K SPSI) Riau Nursal Tanjung, serta perwakilan perusahaan, rumah sakit, Kepala Sekolah SMA/SMK.
Mengapa K3 Penting?
Kepala LLDIKTI Wilayah XVII, Dr. Nopriadi, menyebut bahwa kehadiran program studi K3 merupakan langkah penting dalam menyatukan ilmu kesehatan, kedokteran, dan keselamatan kerja dalam satu sistem pendidikan terapan.
“K3 adalah perpaduan antara ilmu kesehatan, kedokteran, dan keilmuan lain. Tujuannya jelas: mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Ini adalah bentuk perlindungan terhadap aset paling berharga: manusia,” ujar Nopriadi.
Ia menegaskan, K3 bukan beban, melainkan investasi penting bagi keberlangsungan kualitas SDM dan daya saing industri nasional maupun global.
Peran Dunia Industri
Kepala Disnakertrans Riau, Boby Rachmat, menambahkan bahwa K3 sangat relevan diterapkan tidak hanya di industri, tetapi juga di sektor pendidikan dan kesehatan.
“Kesehatan saja tidak cukup tanpa keselamatan. Keduanya adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam pelaksanaan tugas,” tegas Boby.
Ia mengapresiasi hadirnya program studi K3 di Unilak sebagai peluang besar meningkatkan kompetensi guru, pekerja, dan lulusan sekolah kejuruan.
Komitmen Pendidikan Terapan
Rektor Unilak, Prof. Junaidi, menyatakan bahwa pihaknya membuka penerimaan mahasiswa baru tahun ini, termasuk melalui jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
“Kami berkomitmen memberikan kemudahan bagi para pekerja yang ingin melanjutkan pendidikan. Jika pengalaman kerjanya relevan, masa studi bisa ditempuh dalam dua tahun,” jelasnya.
Unilak juga tengah menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga pelatihan untuk menghadirkan sertifikasi dan pelatihan K3 langsung di kampus.
“Dengan teknologi saat ini, pelatihan dan sertifikasi K3 bisa kami hadirkan tanpa harus jauh-jauh. Ini bentuk nyata kami menjawab kebutuhan industri,” ujar Prof. Junaidi.
Harapan Serikat Buruh
Ketua DPD K SPSI Riau, Nursal Tanjung, menilai peluncuran Program Studi K3 sebagai langkah strategis dalam meningkatkan perlindungan dan profesionalisme kerja buruh.
“Launching Program Studi K3 di Unilak adalah momentum penting untuk meningkatkan kualitas SDM pekerja di Riau. Semoga prodi ini mampu mendorong profesionalisme kerja, memperkuat kesejahteraan buruh, serta menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan berkeadilan,” ucap Nursal.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan serikat pekerja dan dunia usaha dalam pengembangan kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan lapangan.
“Kami di serikat pekerja siap mendukung dan memberi masukan. Pendidikan K3 harus berbasis kebutuhan riil di lapangan agar lulusan siap kerja dan benar-benar membawa perubahan,” tutup Nursal.
Sumber : HN
Editor : Tina
Tidak ada komentar
Posting Komentar